[6] [recent] [slider-top-big] [Berita Terbaru]
[3] [true] [slider-top] [BERITA ACAK]
Anda Membaca Halaman: Home / Raker Guru SDK 5- 10 Juli 2018

Raker Guru SDK 5- 10 Juli 2018

| 1 Comment

Raker Guru SDK Sang Timur Karang Tengah dan UpayaMenciptakan Kualitas
Kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kemampuan para pendidiknya untuk mengubah karakter generasi penerusnya ke depan. Tanpa figur pendidik, mungkin bangsa besar seperti Indonesia tidak akan dapat menikmati hasil jerih payah putra-putri nusantara yang sudah mendorong perkembangan tersebut. Pencapaian Indonesia hingga saat ini tidak terlepas dari peran guru yang telah membimbing anak muridnya menjadi manusia dewasa dan berperan aktif dalam pembangunan Indonesia.
Guru adalah sebuah profesi yang mulia karena di tangan merekalah masa depan bangsa ini ditentukan. Guru juga dianggap sebagai pahlawan pembangunan, karena di tangan mereka akan lahir pahlawan-pahlawan pembangunan yang kelak mengisi ruang-ruang publik di negeri ini. Guru yang ideal, bukan sekedar guru yang memenuhi syarat-syarat teknik: seperti pintar, pandai, atau pakar di bidang ilmu yang dimiliki; melainkan yang jauh lebih penting dari itu semua, guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai "agent of change".
Melihat pentingnya posisi guru dalam dunia pendidikan, maka sumber daya manusia (SDM) yang unggul adalah hal mutlak dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus memenuhi standar pendidik yang dapat dicapai dengan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik. Hal ini tak bisa ditawar karena sudah diamanatkan dalam Pasal 8 Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang- undan ini memberi pengakuan bahwa guru adalah tenaga profesional yang setara dengan profesi lain seperti dokter, pengacara, dan seterusnya.
Mengacu pada hal diatas di awal tahun ajaran baru 2018 /2019 sekolah SDK Sang Timur Karang Tengah mengelar raker. Rapat Kerja Guru dan Karyawan dimulai tanggal 5 Juli  hingga 10 Juli 2018, bertempat di ruang kelas SDK Sang Timur. Tujuan diadakan rapat tersebut adalah pemantapan  kegiatan dan visi misi sekolah yang berlaku sesuai dengan aturan yayasan dan pemerintah.
Sebagai narasumber dalam rapat kerja turut mengundang Ibu Ella Nurelah M.Pd sebagai instruktur Nasional Kurikulum 2013 dan Ibu  Dr. Helmiati, M.Pd sebagai  Pengawas Pendidikan Karang Tengah. Rencana Kerja  Sekolah merupakan suatu kegiatan perencanaan kerja terkait dengan rencana sekolah sesuai dengan tujuan keberadaan sekolah. Raker  ini ditujukan agar sekolah memiliki perencanaan yang tepat sehingga program sekolah terpenuhi.
Dalam sambutan Sr. Clarissa PIJ  beliau menjelaskan upaya meningkatkan prestasi dan kompetensi peserta didik sesusai dengan kurikulum saat ini.  Sedangkan Ibu Ella  Nurelah M.Pd menjelaskan beberapa poin di antaranya; perubahan kurikulum, mekanisme penilaian dan standar pendidikan yang baru. Lebih jauh Ibu Ella menyampaikan “Guru yang biasa-biasa saja adalah guru yang hanya memberikan ilmunya saja” Ucap ibu Ella saat memaparkan materi tersebut. Dari kata-kata yang terucap bahwa tugas seorang guru bukan hanya memberikan ilmu namun, memberikan motivasi kepada peserta didik. Tidak hanya penjelasan berkaitan tentang RKS beliau memberikan banyak motivasi kepada guru dan karyawan agar kita menjadi guru dan karyawan yang hebat.
Mekanisme perubahan kurikulum yang baru membuat kita makin terpacu dan tertantang mamajukan SDK Sang Timur agar  lebih sukses dan hebat lagi. Kesemparan raker ini para guru dan karyawan mencoba memberikan ide berkaitan tentang VISI dan MISI apakah masih tetap menggunakan yang lama atau memberikan masukan tambahan poin baru tiap VISI dan MISI.
Intisari raker menyimpulkan  bahwa program perencanaan bagi  guru sangat penting dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengajar profesional. Program yang matang bagi  guru menjadi standar mutlak dalam meningkatkan kualitas mengajar agar tercapai tujuan pendidikan nasional. Perencanaan  guru juga bisa sebagai upaya pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam bentuk pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Diharapkan, guru tak lagi sekadar menyampaikan materi pembelajaran saja, tetapi lebih dari itu: harus mampu memiliki sikap Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karso, Tutwuri Handayani (di depan menjadi teladan, di tengah membangun karsa, membangkitkan semangat dan kreatifitas, serta di belakang memberi motivasi, mengawasi, dan mengayomi. ***( Celly Beto)