[6] [recent] [slider-top-big] [Berita Terbaru]
[3] [true] [slider-top] [BERITA ACAK]
Anda Membaca Halaman: Home / , MEMBATIK DI MUSEUM TEKSTIL

MEMBATIK DI MUSEUM TEKSTIL

| No comment


Ektrakurikuler Membatik merupakan salah satu ekskul yang diadakan di SDK Sang Timur Karang Tengah. Ekskul ini sebagai wadah bagi para siswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuan dalam seni dan pelestarian warisan budaya yang ada di Indonesia.
            Peserta ekskul ini tidak hanya dibina dalam berseni dan pelestarian budaya saja, tapi ada unsur karakter bangsa lain yang dibina sesuai dengan Kurikulum 2013 yang sekarang ini dijalankan oleh sekolah ini. Karakter bangsa itu antara lain teliti saat para siswa menggambar motif batik yang akan dibuat karakter ini yang dimunculkan, sabar ketika menggunakan canting untuk menorehkan lilin malam yang panas di atas kain putih nilai sabar inilah yang dimunculkan, hati-hati karena alat membatik berhubungan dengan lilin malam  panas yang berada di atas kompor yang menyala maka para siswa diajarkan untuk selalu berhati-hati, apabila kurang hati-hati akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.
            Kegiatan ekskul membatik di SDK Sang Timur dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Rabu, berlangsung pada pukul 13.00 sampai pukul 14.15 WIB, dengan 3 pembina ekskul. Sedangkan peserta ekskul ini adalah para siswa kelas 5 dan 6 dengan jumlah 40 siswa.
            Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan keterampilan dalam membatik, tiap tahun ekskul ini selalu mengadakan program kunjungan ke Museum Tekstil di Tanah Abang Jakarta.  Untuk tahun pelajaran 2015/2016, jadwal berkunjung ke sana jatuh pada hari Sabtu, 5 September 2015. Seperti yang sudah direncanakan, pada pukul 08.00 WIB para peserta ekskul membatik berjumlah 30 siswa dan 3 guru pendamping berangkat menuju Museum Tekstil dengan menggunakan 4 mobil, 45 menit kemudian sampailah ke tempat tujuan.
            Di sana sudah menunggu beberapa petugas yang akan membantu para siswa berlatih membatik. Sengaja peserta ekskul membatik datang lebih awal karena biasanya di hari Sabtu banyak sekali pengunjung yang akan belajar membatik di tempat itu.
            Kegiatan dimulai dengan memilih gambar dan motif yang akan dijiplak di atas kain putih. Setelah semua memilih gambar, para siswa mengambil kain untuk menjiplak gambar tersebut. Langkah selanjutnya, para siswa menuju ke tempat pencantingan, dengan bimbingan para petugas, pencantingan di atas kain dimulai. Canting diisi lilin malam yang panas dan dipergunakan sebagai alat untuk menulis di atas kain yang bergambar tadi. Begitu selesai dicanting, tibalah saatnya pewarnaan. Para siswa memilih sendiri warna yang disukai untuk mewarnai kain putih yang sudah dibatiknya. Tahap terakhir adalah melorot, melorot adalah melepaskan lilin malam dari kain dengan cara merebus kain itu dengan air rebusan yang telah diberi sedikit kanji atau sagu. Baru setelah lilin malam bersih dari kain, maka kain dijemur hingga kering, dan jadilah kain batik yang indah.

     Sambil menunggu kain kering, para peserta ekskul berkunjung ke Museum dan Galeri, di sana banyak yang bisa dilihat seperti kain songket dari berbagai daerah di Nusantara, melihat berbagai corak kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, bagi yang berminat untuk membeli juga diperbolehkan, ada juga berbagai souvenir cantik yang bisa dibeli untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh  buat orang tua kita. Harganya juga beragam, mulai dari Rp 5.000,00 hingga puluhan juta rupiah.
            Setelah puas melihat-lihat di Museum dan Galeri, para siswa kembali ke Pendopo tempat berlatih membatik tadi, untuk melihat hasil batikan yang sudah kering. Kunjungan diakhiri dengan makan siang bersama-sama pukul 12.30 WIB. Semua kembali ke sekolah tercinta dengan hati yang senang dan puas.
            Nah, bagi kalian yang tertarik dengan kegiatan membatik dan ingin ambil bagian dalam melestarikan warisan budaya Nusantara, mari bergabung! Pintu terbuka lebar untuk kalian, Tuhan memberkati. (Valentina Dwi Astuti )