[6] [recent] [slider-top-big] [Berita Terbaru]
[3] [true] [slider-top] [BERITA ACAK]
Anda Membaca Halaman: Home / BERITA RABU ABU 2017

BERITA RABU ABU 2017

| No comment
TOBAT DAN PENGORBANAN

Rabu 1 Maret 2017, komunitas SDK Sang Timur Karang tengah menyelengarakan misa  Rabu Abu. Misa dipimpin oleh RD. Nuel CICM .  Sekitar 900 anak terlibat dalam misa hari ini. Setiap anak  maju satu per satu di depan Pastor/ imam maupun  suster  lalu dahi mereka dibubuhi abu dengan garis berbentuk salib. Sebab menurut Injil tanda di dahi adalah lambang kepemilikan seseorang. Dengan tanda salib didahinya melambangkan bahwa orang tersebut adalah milik Yesus Kristus, yang wafat di Kayu Salib. Tanda itu serupa dengan tanda rohani atau meterai yang dimeteraikan dalam Baptisan Kristiani, yaitu ketika manusia dibebaskan dari perbudakan dosa, serta dijadikan hamba kebenaran. [Roma 6:3-18].
Tanda itu juga serupa dengan gambaran orang-orang benar dalam Kitab Wahyu: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" [Wahyu 7:3]

 “Bertobatlah, dan percayalah kepada Injil” atau “Kamu berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu” demikian ucapan pastor ketika membubuhi abu di dahi setiap umatnya yang maju satu per satu.

            RD. Nuel CICM mengajak para siswa/I, guru dan orang tua yang hadir  agar selama   masa prapaskah  di ajak untuk semakin dekat dengan Allah melalui doa dan puasa. Tobat, puasa dan doa selama masa Prapaskah tidak sekedar mendisiplinkan diri melainkan untuk menyediakan ruang bagi Tuhan agar Tuhan memenuhi kita dengan cinta kasih-Nya. Masa Prapaskah berakhir pada siang hari Sabtu Suci. Lima hari Minggu Prapaskah tidak terhitung dalam masa 40 hari tersebut.
Abu yang digunakan dalam upacara hari Rabu Abu ini dibuat dari hasil pembakaran daun-daun palma yang dipakai pada hari Minggu Palma tahun lalu. Daun-daun palma yang tadinya digunakan untuk mengelu-elukan Yesus yang memasuki Yerusalem sebagai Raja  yang penuh kemenangan telah ditransformir menjadi abu yang merupakan tanda kedinaan, bahkan kematian. Dalam misteri paskah rasa sedih diubah menjadi sukacita, kedinaan diangkat menjadi kemuliaan, dan kematian dikalahkan oleh kehidupan. Beliau menegaskan semoga Pasakah kali ini anak-anak benar bertobat. ( Celly Beto )